(Kabar Baru/ Fill-O) Lampung - Wujud Komitmen Generasi Muda dalam Menjawab Krisis Iklim; Pengurus Cabang Sylva Indonesia (PCSI) Universitas Lancang Kuning kembali menunjukkan eksistensinya di forum nasional dengan mengirimkan empat orang delegasi untuk mengikuti Pelatihan Mahasiswa Kehutanan Indonesia (PMKI) Tahun 2025. Kegiatan ini dilaksanakan pada 25 hingga 28 Juni 2025 di Universitas Lampung, mengusung tema “Regenerasi Alam: Solusi Berbasis Alam untuk Mitigasi dan Adaptasi Iklim”.
Tema ini dinilai sangat relevan di tengah meningkatnya urgensi penanganan krisis iklim global, di mana peran mahasiswa kehutanan tidak hanya sebagai peserta akademik, tetapi juga sebagai agen perubahan dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan. Kegiatan ini tidak hanya bersifat pelatihan, melainkan juga menjadi ruang pembelajaran kolaboratif untuk memperkuat kapasitas generasi muda kehutanan dalam menghadapi tantangan lingkungan masa kini dan masa depan.
Salah satu delegasi PCSI Unilak, Anggie Leonard, menyampaikan bahwa pelatihan ini memberikan pengalaman yang sangat berarti bagi mereka.
"Kami tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung melihat dan memahami bagaimana restorasi hutan, pengambilan data karbon, dan teknik kampanye lingkungan dilakukan secara aplikatif," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa ilmu dan keterampilan tersebut menjadi bekal penting untuk menyiapkan diri sebagai calon pengelola hutan Indonesia di masa depan.
"Ini menjadi bekal penting bagi kami sebagai calon pengelola hutan Indonesia di masa depan," tambahnya.
Lebih lanjut, Leo juga menyampaikan apresiasi kepada PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) yang telah memberikan dukungan terhadap partisipasi mahasiswa dalam kegiatan ini.
"Dukungan dari PHR membuktikan bahwa dunia industri juga peduli terhadap peningkatan kapasitas generasi muda. Terima kasih kami sampaikan kepada PHR atas komitmennya dalam mendorong pembangunan kehutanan yang inklusif dan berkelanjutan," ungkapnya.
Selama kegiatan, para peserta mendapatkan berbagai materi pelatihan yang meliputi: (1) Teknik Restorasi Hutan dan Pengendalian Kebakaran Hutan, (2) Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL), (3) Teknik Pengambilan Data Karbon, (4) Pelatihan Jurnalistik dan Kampanye Lingkungan, dan (5) Pengenalan Botani untuk Konservasi (How to Be a Botanist).
Kegiatan ini juga menjadi momentum penting untuk membangun jejaring nasional antar mahasiswa kehutanan dari berbagai perguruan tinggi, sekaligus mendorong lahirnya gagasan kolaboratif lintas kampus dalam menjaga hutan dan lingkungan.
Gubernur BEM Fakultas Kehutanan dan Sains (Fahutsains) Unilak, Desman Anugrah Natal Hulu, menegaskan bahwa partisipasi ini adalah wujud nyata dari tanggung jawab moral dan intelektual mahasiswa dalam menghadapi tantangan iklim.
"Melalui PMKI, kami tidak hanya memperluas wawasan, tetapi juga mengasah kepemimpinan dan membangun solidaritas nasional," ungkapnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menyelamatkan masa depan lingkungan.
"Kita butuh kolaborasi lintas sektor untuk menyelamatkan masa depan lingkungan kita," tegasnya.
Atas terselenggaranya kegiatan ini, PCSI Unilak turut menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada PT Pertamina Hulu Rokan atas kontribusi nyata yang diberikan. Mereka berharap sinergi antara dunia pendidikan dan dunia industri seperti ini dapat terus terjalin.
"Semoga sinergi ini menjadi fondasi kuat untuk mewujudkan pengelolaan hutan Indonesia yang adil, lestari, dan berbasis ilmu pengetahuan," demikian pernyataan resmi PCSI Unilak. (pen: mas)
