Notification

×

Iklan

EID MUBARAK

KIRIM TULISAN 1S PINK

Iklan 728x90

FILLO MAGZ

BISNIS YOK

Kayuh Terakhir Becak Ayah

Selasa, 11 Februari 2025 | Februari 11, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-02-28T14:53:07Z

 


Cerita Sari Nyata

(dari Kisah Raeni, Universitas Negeri Semarang)

Kayuh Terakhir Becak Ayah

oleh Erwinsyah Putra

Hujan rintik jatuh di atap seng rumah kecil itu. Di sudut dapur, Rania menanak nasi dengan panci tua yang menghitam di bagian bawahnya. Suara denting sendok di piring kaleng menemani sunyi mereka malam itu.

“Besok ujian terakhir, Yah. Kalau Rania lulus, kita tinggal tunggu pengumuman wisuda,” kata Rania sambil menyeruput teh yang sudah hampir tawar.

Pak Seno tersenyum tipis. Kerutan di wajahnya tampak semakin dalam.
“Ayah tahu kamu pasti lulus. Kamu kan anak Ayah yang paling pintar.”

Promo Diskon 50%

Promo Diskon 50%! Klik gambar di atas untuk mendapatkan diskon spesial.

Rania tertawa kecil, menutupi kegugupannya. Mereka tahu, setelah wisuda, tantangan baru menanti. Rania butuh pekerjaan. Dan mereka tidak punya uang lebih untuk merayakan apa pun.

“Sudah, makan yang banyak. Besok Ayah mau narik becak dari pagi. Siapa tahu ada penumpang ramai di stasiun.”

“Yah… jangan terlalu capek. Aku bisa bantu cari kerja setelah ini.”

Pak Seno hanya tersenyum. Ia tahu, ada hal-hal yang tak bisa diungkapkan lewat kata-kata—kegelisahannya soal cicilan becak, rasa takut jika kesehatan tubuhnya yang mulai menua tak lagi sanggup menopang perjuangan ini.

***

Keesokan harinya, Rania bangun lebih pagi dari biasanya. Ia harus berangkat ke kampus lebih awal, memastikan semua urusan akademiknya selesai. Di luar, Pak Seno sudah siap dengan becaknya.

“Ayo, Nak. Biar Ayah yang antar kamu ke kampus.”

“Tidak usah, Yah. Aku naik angkot saja.”

“Kapan lagi Ayah bisa antar kamu? Lagipula, siapa yang mau protes kalau anak kampus diantar pakai becak?”

Rania tersenyum. Meski malu, ada sesuatu yang hangat dalam kata-kata ayahnya. Pak Seno mengayuh becak perlahan, melewati jalanan yang masih basah oleh sisa hujan semalam. Di setiap kayuhan, ada doa yang ia lantunkan dalam hatinya.

***

Wisuda tiba. Aula kampus penuh sesak oleh mahasiswa yang menunggu giliran dipanggil. Ketika nama Rania disebut, ia melangkah naik ke panggung dengan perasaan yang campur aduk—bangga, haru, dan sedikit gugup. Di antara kerumunan, ia melihat Pak Seno berdiri di belakang, masih mengenakan jaket lusuhnya.

Air mata menggenang di sudut matanya. Bukan karena ia malu, tetapi karena ia tahu, pria tua itulah alasan ia bisa berdiri di sini hari ini.

Setelah acara selesai, Pak Seno menjemputnya di pintu depan dengan becak.

“Maaf, Yah. Rania nggak bisa kasih apa-apa hari ini.”

“Kamu sudah kasih Ayah alasan buat bangga, Nak. Itu lebih dari cukup.”

Mereka tak tahu, malam itu akan menjadi malam terakhir Pak Seno bekerja. Kesehatannya yang menurun drastis membuatnya terbaring di rumah sakit beberapa minggu kemudian.

***

 

Di tengah deru alat medis dan lampu putih yang berpendar di kamar rumah sakit, Pak Seno berusaha tersenyum meski tubuhnya semakin lemah.

“Rania… kamu janji ya, teruskan sekolahmu kalau ada kesempatan. Jangan khawatirkan Ayah.”

“Tapi, Yah…”

Promo Diskon 50%

Promo Diskon 50%! Klik gambar di atas untuk mendapatkan diskon spesial.

“Ssshh… Ayah cuma ingin lihat kamu bahagia. Kalau kamu bahagia, Ayah juga bahagia.”

Tangis Rania pecah. Ia tahu, perjuangan ayahnya tidak sia-sia. Namun, berat baginya menerima kenyataan bahwa sosok yang selalu ada untuknya mungkin tak akan ada lagi.

Pak Seno menghembuskan napas panjang, matanya perlahan terpejam. Senyumnya masih tersisa di wajahnya yang lelah.

***

Rania berdiri di depan rumah kecil mereka yang kini kosong. Becak ayahnya masih terparkir di sudut, seolah menunggu tuannya kembali. Dalam hatinya, ia bersumpah akan menjalankan pesan ayahnya—menjadi seseorang yang pantas bagi pengorbanan itu.

Setiap kayuhan becak yang pernah ia dengar, setiap hujan yang pernah mereka lewati, akan selalu menjadi pengingat bahwa ia lahir dari cinta dan perjuangan.

 

×
Duta Huskus

BELI PARFUM INI, KAMI KEMBALIKAN Rp.108.000/ HARI

SYARATNYA KLIK INI