(Kabar Baru -Fillo Magz) Padangsidimpuan – Donasi untuk korban banjir di Padangsidimpuan dan Tapanuli Selatan yang digalang oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) WKSB dan Duta Kampus Universitas Islam Negeri Syekh Ali Hasan Ahmad Addary Padangsidimpuan, akhirnya berhasil disalurkan kepada warga terdampak di sejumlah titik lokasi bencana (21/03/2025).
Penggalangan dana ini merupakan bentuk kepedulian bersama yang melibatkan mahasiswa, dosen, senior, alumni UKM WKSB, serta masyarakat luas yang turut berpartisipasi dalam aksi kemanusiaan tersebut. Proses penggalangan dana dilaksanakan di berbagai tempat, termasuk di area kampus dan Pasar Sipirok.
Duta Pariwisata Tapanuli Selatan yang sekaligus Ketua Umum UKM WKSB, turut hadir mendampingi kegiatan ini.
Ketua Umum UKM WKSB, Ayu Sofia Rahma, menyampaikan harapannya agar bantuan yang disalurkan dapat memberikan dampak positif bagi para korban. “Kami sangat berharap bantuan ini dapat meringankan beban para korban dan menjadi bukti nyata bahwa mereka tidak sendiri dalam menghadapi cobaan ini. Semoga kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan terbaik dari Allah SWT, serta semakin banyak pihak yang turut peduli dan membantu dalam proses pemulihan ini,” ujarnya.
Di lapangan, tim relawan melihat langsung betapa besar dampak yang ditimbulkan oleh bencana ini. Banyak rumah hancur dan keluarga terdampak yang tidak memiliki kemampuan untuk memperbaikinya. Mereka terpaksa kehilangan tempat tinggal, harta benda, dan akses terhadap kebutuhan dasar seperti makanan dan air bersih.
Salah satu warga yang ditemui relawan mengungkapkan harapannya kepada pemerintah. “Kami sangat berharap ada bantuan dari pemerintah untuk bisa memperbaiki rumah kami yang hancur,” ujar seorang korban dengan nada penuh harap.
Dampak bencana ini tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga psikologis. Anak-anak dan lansia yang terpapar bencana menunjukkan tanda-tanda trauma dan ketakutan. Kehadiran para relawan yang memberikan bantuan, baik materi maupun moral, diharapkan mampu memberi semangat bagi mereka untuk bangkit kembali.
Menurut Ayu Sofia Rahma, bantuan yang diberikan tidak hanya dalam bentuk materi, tetapi juga berupa dukungan moril dan semangat bagi para korban. Ia menegaskan bahwa solidaritas dan gotong royong merupakan kekuatan yang harus terus dijaga dalam menghadapi bencana semacam ini.
“Kita perlu menyadari bahwa bantuan bukan hanya soal materi, tapi juga kehadiran dan empati yang kita tunjukkan kepada para korban. Semoga apa yang kita lakukan dapat menjadi penyemangat bagi mereka untuk bangkit dan menjalani hidup dengan lebih baik,” tambahnya.
Aksi sosial ini diharapkan dapat menjadi pemicu bagi pemerintah dan berbagai pihak lainnya untuk turut mempercepat proses pemulihan, baik dari segi infrastruktur, kesehatan, maupun ekonomi masyarakat terdampak.
Pembangunan kembali rumah yang rusak, penyediaan fasilitas umum yang layak, serta dukungan ekonomi bagi masyarakat terdampak menjadi poin penting yang perlu diperhatikan.
Selain itu, UKM WKSB juga menekankan pentingnya edukasi mengenai mitigasi bencana. Pengalaman dari peristiwa ini harus menjadi pelajaran bersama agar masyarakat lebih siap menghadapi potensi bencana di masa depan.
“Kita perlu lebih peduli terhadap lingkungan dan memperkuat kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan bencana di kemudian hari. Semoga semangat gotong royong dan kebersamaan ini terus terjaga dan menjadi inspirasi bagi kita semua,” pungkas Ayu Sofia Rahma.
Aksi kemanusiaan ini membuktikan bahwa kebaikan dan kepedulian dari berbagai pihak dapat membawa secercah harapan bagi mereka yang sedang menghadapi masa sulit.
Harapan besar disematkan agar proses pemulihan dapat berjalan dengan cepat dan menyeluruh. (Elisa)
