Pelatihan ini diikuti oleh delapan peserta dari berbagai daerah, yaitu Nur Annisah (Labuhan Batu Utara), Haliza Adha (Labuhan Batu), Camelia Nasution (Labuhan Batu), Raihan Habib Harahap (Tanjung Balai), Khoirul Ashyur (Labuhan Batu Selatan), Muhammad Syukron Siregar (Padang Lawas), Dhiva Maulana H (Pekanbaru), dan Tabar Roni Hasibuan (Padang Lawas).
Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan keterampilan desain grafis, membuka peluang kerja baru, menanamkan semangat kemandirian dan kreativitas, meningkatkan kesadaran terhadap digitalisasi, serta memperkuat jaringan kemitraan antar peserta.
Ketua Dewan Pendiri KMMK Connection, Irham Bakti Pasaribu, dalam sambutannya menegaskan bahwa KMMK yang berdiri sejak 1 Januari 2013 lahir dari semangat untuk menampung ide-ide kreatif pemuda agar dapat diwujudkan dalam aktivitas nyata.
“Semua orang berpikir untuk berkreasi, tapi di KMMK kita melakukannya. Mulai dari hal-hal kecil yang mudah dijangkau, sampai akhirnya orang berkata ‘olo ateh’ — yang berarti ‘ia juga ya! kenapa aku nggak kepikiran ke situ ya?’,” ujar Irham.
Ia menambahkan, semangat muda dan kemandirian menjadi kunci utama KMMK tetap bertahan hingga kini. “Kami terus berkembang dari obrolan kecil di basecamp hingga ke berbagai kegiatan yang menginspirasi,” tuturnya.
Pesan hangat juga datang dari Nurasiah Jamil Matondang, selaku Pembina Yayasan KMMK Connection. Melalui pesan WhatsApp, ia menyampaikan dukungan penuh bagi para peserta pelatihan.
“Meskipun saya belum bisa hadir kali ini, saya berpesan agar peserta jangan cepat melempem, harus tetap semangat. KMMK didirikan atas dasar saling menguatkan. Hambatan bukan untuk dikeluhkan, tapi untuk memperkuat keterampilan kita,” pesannya.
Ia juga menegaskan bahwa pelatihan ini bukan kegiatan sekali jalan. “Kita akan melakukan upgrading setiap minggu, dan setiap bulan akan ada latihan lanjutan. Ini adalah upaya KMMK mempertahankan semangat kreativitas muda,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Yayasan KMMK Connection, Abdi Paruntungan, menilai bahwa desain grafis merupakan bidang yang penuh peluang ekonomi.
“Sekarang banyak cara untuk menghasilkan karya kreatif yang bisa menjadi sumber penghasilan. Desain grafis memiliki ruang luas, tapi juga persaingan ketat. Karena itu, pelatihan ini menjadi langkah awal yang penting,” ujarnya.
Abdi menekankan bahwa tujuan KMMK bukan hanya memberikan pelatihan, tetapi juga membuka jalan bagi peserta untuk menjadikan kegemarannya sebagai peluang kerja.
“Kami tidak berjanji banyak, tapi kami berkomitmen untuk membangun dasar keterampilan dan portofolio peserta agar bisa berkembang secara mandiri,” jelasnya.
Selain bidang kreatif, Abdi juga menyampaikan bahwa KMMK aktif di bidang konservasi lingkungan, dengan mempekerjakan tim yang fokus pada isu satwa dan biodiversitas. “Kami ingin keseimbangan antara kreatifitas dan keberlanjutan,” katanya.
Sebagai narasumber, Erwinsyah Putra menyampaikan bahwa desain grafis bukan sekadar mengoperasikan aplikasi, tetapi juga melatih kemampuan berpikir visual.
“Desain grafis adalah bentuk komunikasi visual yang memanfaatkan gambar, teks, dan warna untuk menyampaikan pesan secara efektif,” jelasnya.
Ia menambahkan, meski banyak aplikasi desain yang menyediakan template, peserta diharapkan mampu berkarya dari kertas kosong.
“Di sini kalian diajak berimajinasi, bukan sekadar meniru. Gunakan kreativitas kalian untuk menciptakan karya orisinal,” tegas Erwin.
Peserta pelatihan pun menunjukkan antusiasme tinggi. Muhammad Syukron Siregar mengaku pelatihan ini menjadi pengalaman pertamanya di bidang desain grafis.
“Saya sangat antusias dan percaya diri untuk belajar. Di Academy ini kami saling mendukung dan jadi satu tim yang solid,” ujarnya.
Sementara Nur Annisah mengungkapkan, sebelumnya ia hanya menggunakan template bawaan aplikasi Canva.
“Sekarang saya bisa mendesain dari template kosong. Saya ingin suatu saat bisa jadi kreator Canva yang dibayar dari karya saya,” katanya penuh semangat.
Peserta lain, Raihan Habib Harahap, menyebut bahwa dirinya rela meluangkan waktu di tengah kesibukan kampus.
“Saya tidak menunggu waktu luang, tapi meluangkan waktu. GD Academy ini punya energi positif yang memotivasi saya untuk jadi pribadi yang kreatif dan visioner,” tuturnya.
Dengan pelatihan ini, KMMK Connection kembali menegaskan perannya sebagai ruang tumbuh generasi muda kreatif yang tanggap terhadap perubahan zaman. Melalui Graphic Designer Academy, semangat “mandiri dan kreatif” bukan sekadar slogan, tetapi menjadi gerakan nyata dalam membangun ekonomi kreatif lokal.